( ILMU ,AMAL ,DAN SEBARKAN )

Terbaru

Bacaan ketika ziarah ke makam orang orang shalih

oleh Habib Abdullah bin husain bin Thahir

ﻳُﻘﺮَﺀ ﻋِﻨﺪَ ﺯِﻳَﺎﺭَﺓِﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤِﻴﻦ
ﻟﻠﺤﺒﻴﺐ ﻋﺒﺪﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﺣﺴﻴﻦ ﺑﻦ ﻃﺎﻫﺮ

سلام الله ﻳَﺎ ﺳَﺎﺩَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺮّﺣﻤﻦِ ﻳَﻐﺸَﺎ ﻛُﻢ
ﻋِﺒَﺎ ﺩَﺍﻟﻠﻪِ ﺟِﻴﻨَﺎ ﻛُﻢ ﻗَﺼَﺪ ﻧَﺎﻛُﻢ ﻃَﻠﺒﻨَﺎ ﻛُﻢ
ﺗُﻐِﻴﺜُﻮﻧَﺎ ﺗُﻐٍﻴﺜُﻮﻧَﺎ ﺑِﻬِﻤَّﺘِﻜُﻢ ﻭَﺟَﺪ ﻭَﻛُﻢ
ﻓَﺄَﺣﻴُﻮﻧَﺎ ﻭَﺍَﻋﻄُﻮﻧَﺎ ﻋَﻄَﺎﻳَﺎﻛُﻢ ﻫَﺪَﺍ ﻳَﺎﻛُﻢ
ﻓَﻼَ ﺣَﻴَّﺒﺘُﻤُﻮﺍ ﻇَﻨِّﻲ ﻓَﺤَﺎﺷَﺎﻛُﻢ ﻭَﺣَﺎﺷَﺎﻛُﻢ
ﺳَﻌِﺪﻧَﺎ ﺍِﺫﺍَﺗَﻴﻨَﺎﻛُﻢ ﻭَﻓُﺰﻧَﺎ ﺣِﻴﻦَ ﺯُﺭﻧَﺎﻛُﻢ
ﻓَﻘُﻮ ﻣُﻮﺍ ﻭَﺍﺷﻔَﻌُﻮﺍ ﻓِﻴﻨَﺎ ﺍِﻟﻰ ﺍﻟﺮَّﺣﻤﻦِ ﻣَﻮﻻَ ﻛُﻢ
ﻋَﺴَﻰ ﻧُﺤﻈَﺎ ﻋَﺴَﻰ ﻧُﻌﻄَﺎ ﻣَﺰَﺍ ﻳَﺎﻣِﻦ ﻣَﺰَﺍ ﻳَﺎﻛُﻢ
ﺳَﻼَﻡُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺣَﻴَﺎ ﻛُﻢ ﻭَﻋَﻴﻦُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺗَﺮﻋَﺎﻛُﻢ
ﻭَﺻَﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪِ ﻣَﻮﻻَﻧَﺎ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻣَﺎ ﺍَﺗَﻴﻨَﺎ ﻛُﻢ
ﻋَﻠﻰ ﺍﻟﻤُﺨﺘَﺎ ﺭِ ﺷَﺎﻓِﻌﻨَﺎ ﻭَﻣُﻨﻘِﺬﻧَﺎ ﻭَﺍِﻳَّﺎ ﻛُﻢ

image

DALIL DOA AWAL DAN AKHIR TAHUN

DALIL DOA AKHIR TAHUN DAN
AWAL TAHUN

SOAL: “Apakah doa akhir tahun dan
awal tahun ada dalilnya?
JAWAB: “Ya jelas ada dalilnya.
Masak doa tidak ada dalilnya. Di
dalam al-Qur’an Allah subhanahu
wata’ala berfirman:
ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺭَﺑُّﻜُﻢُ ﺍﺩْﻋُﻮﻧِﻲ ﺃَﺳْﺘَﺠِﺐْ ﻟَﻜُﻢْ ﺇِﻥَّ
ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺴْﺘَﻜْﺒِﺮُﻭﻥَ ﻋَﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩَﺗِﻲ ﺳَﻴَﺪْﺧُﻠُﻮﻥَ
ﺟَﻬَﻨَّﻢَ ﺩَﺍﺧِﺮِﻳﻦَ ‏(60 )
“Dan Tuhanmu berfirman:
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya
akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari
menyembah-Ku akan masuk neraka
Jahanam dalam keadaan hina
dina”. (QS. Ghafir : 60).
Ayat di atas memberikan pesan
agar kita selalu berdoa kepada
Allah, dan Allah menjanjikan akan
mengabulkan doa kita. Sedangkan
orang yang sombong dari
menyembah-Nya seperti tidak mau
berdoa kepada-Nya, diancam
dimasukkan ke neraka Jahanam.
Perintah berdoa dalam ayat di atas
bersifat mutlak dan umum. Karena
itu berdoa pada akhir tahun dan
awal tahun, masuk dalam
keumuman perintah ayat tersebut.”
SOAL: “Tapi dalil khusus akhir
tahun dan awal tahun kok tidak
ada.”
JAWAB: “Ada, yaitu diqiyaskan
dengan doa awal waktu dan akhir
waktu. Misalnya doa pada awal
bulan dan akhir bulan. Dalam
kitab-kitab hadits diriwayatkan:
DOA AWAL BULAN
ﻋَﻦْ ﻃَﻠْﺤَﺔَ ﺑْﻦِ ﻋُﺒَﻴْﺪِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ،
ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠﻰَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻛَﺎﻥَ ﺇِﺫَﺍ
ﺭَﺃَﻯ ﺍﻟْﻬِﻼَﻝَ ﻗَﺎﻝَ: ” ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺃَﻫِﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ ﺑِﺎﻟْﻴُﻤْﻦِ
ﻭَﺍْﻹِﻳْﻤَﺎﻥِ ﻭَﺍﻟﺴَّﻼَﻣَﺔِ ﻭَﺍْﻹِﺳْﻼَﻡِ ﺭَﺑِّﻲْ ﻭَﺭَﺑُّﻚَ
ﺍﻟﻠﻪُ ” ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺪﺍﺭﻣﻲ ﻭﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭﻗﺎﻝ:
ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ
Dari Thalhah bin Ubaidillah
radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam
apabila melihat hilal (bulan pada
tanggal 1, 2 dan 3), maka beliau
berdoa: “Ya Allah, perlihatlah bulan
ini kepada kami dengan
kebahagiaan, keimanan,
keselamatan dan keislaman.
Tuhanku dan Tuhanmu adalah
Allah.” (HR. al-Darimi [1730] dan
al-Tirmidzi [3451]. Al-Tirmidzi
berkata: “Hadits ini hasan”.).
ﻋَﻦِ ﺍﺑْﻦِ ﻋُﻤَﺮَ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ، ﻗَﺎﻝَ : ﻛَﺎﻥَ
ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠﻰَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺇِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻯ
ﺍﻟْﻬِﻼَﻝَ ﻗَﺎﻝَ ” : ﺍَﻟﻠﻪُ ﺃَﻛْﺒَﺮْ ، ﺍَﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺃَﻫِﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ
ﺑِﺎْﻷَﻣْﻦِ ﻭَﺍْﻹِﻳْﻤَﺎﻥِ ﻭَﺍﻟﺴَّﻼَﻣَﺔِ ﻭَﺍْﻹِﺳْﻼَﻡِ ،
ﻭَﺍﻟﺘَّﻮْﻓِﻴْﻖِ ﻟِﻤَﺎ ﺗُﺤِﺐُّ ﻭَﺗَﺮْﺿَﻰ ، ﺭَﺑُّﻨَﺎ ﻭَﺭَﺑُّﻚَ
ﺍﻟﻠﻪُ .” ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺪﺍﺭﻣﻲ
Dari Ibnu Umar radhiyallahu
‘anhuma berkata: “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam
apabila melihat hilal, maka berdoa:
“Allah Maha Besar. Ya Allah,
perlihatkanlah bulan ini kepada
kami dengan keamanan, keimanan,
keselamatan, keislaman dan
pertolongan pada apa yang Engkau
cintai dan Engkau ridhai. Tuhan
kami dan Tuhanmu adalah
Allah.” (HR. al-Darimi [1729]).
ﻋَﻦْ ﻗَﺘَﺎﺩَﺓَ ، ﺃَﻧَّﻪُ ﺑَﻠَﻐَﻪُ ، ﺃَﻥَّ ﻧَﺒِﻲَّ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠﻰَّ
ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻛَﺎﻥَ ﺇِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻯ ﺍﻟْﻬِﻼَﻝَ ﻗَﺎﻝَ :
” ﻫِﻼَﻝُ ﺧَﻴْﺮٍ ﻭَﺭُﺷْﺪٍ ، ﻫِﻼَﻝُ ﺧَﻴْﺮٍ ﻭَﺭُﺷْﺪٍ ،
ﻫِﻼَﻝُ ﺧَﻴْﺮٍ ﻭَﺭُﺷْﺪٍ ، ﺁَﻣَﻨْﺖُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺧَﻠَﻘَﻚَ
” ، ﺛﻼﺙ ﻣﺮﺍﺕ ، ﺛﻢ ﻳﻘﻮﻝ : ” ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪِ
ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺫَﻫَﺐَ ﺑِﺸَﻬْﺮِ ﻛَﺬَﺍ ﻭَﺟَﺎﺀَ ﺑِﺸَﻬْﺮِ ﻛَﺬَﺍ .”
ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ
Dari Qatadah, bahwa telah sampai
kepadanya, bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam apabila melihat
hilal, maka berdoa: “Semoga bulan
ini membawa kebaikan dan
petunjuk. Semoga bulan ini
membawa kebaikan dan petunjuk.
Semoga bulan ini membawa
kebaikan dan petunjuk. Aku
beriman kepada Allah yang telah
menciptakanmu.” Sebanyak tiga
kali, kemudian berkata: “Segala puji
bagi Allah yang telah membawa
pergi bulan ini, dan datang dengan
bulan ini.” (HR. Abu Dawud
[5092]).
Hadits-hadits di atas menunjukkan
anjuran membaca doa pada awal
bulan, setelah perginya bulan
sebelumnya. Doa akhir tahun dan
awal tahun, dianjurkan juga,
dengan diqiyaskan pada doa awal
bulan di atas. Di sisi lain, dalam
kitab-kitab hadits juga disebutkan
doa-doa yang dianjurkan pada
awal terbitnya Matahari dan setelah
terbenamnya Matahari,
sebagaimana dijelaskan dalam
kitab-kitab tentang doa dan dzikir,
seperti kitab al-Adzkar karya al-
Imam an-Nawawi dan
semacamnya. Wallahu a’lam.
SOAL: “Kalau dalil doa akhir tahun
dan awal tahun tersebut didasarkan
pada dalil qiyas, apakah hal ini
dapat dibenarkan?”
JAWAB: “Ya tentu dapat
dibenarkan. Qiyas dalam ibadah
telah dilakukan oleh para ulama
sejak generasi salaf, para sahabat,
ahli hadits dan para imam
madzhab, termasuk Imam Ahmad
bin Hanbal, Imam al-Bukhari dan
lain-lain. Bahkan Syaikh Ibnu Baz
juga banyak melakukan qiyas
dalam bab ibadah, sebagaimana
dapat dibaca dalam sebagian
fatwa-fatwa beliau.
SOAL: “Apakah penjelasan khasiat
doa akhir tahun dan awal tahun
tersebut dapat dibenarkan?”
JAWAB: “Ya tentu saja dapat
dibenarkan. Khasiat ayat al-Qur’an,
doa dan dzikir telah diakui oleh
seluruh ulama. Syaikh Ibnu
Qayyimil Jauziyyah, murid
terkemuka Syaikh Ibnu Taimiyah,
panutan kaum Wahabi-(bukan-S
alafi), berkata:
ﻭَﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤَﻌْﻠُﻮْﻡِ ﺃَﻥَّ ﺑَﻌْﺾَ ﺍﻟْﻜَﻼﻡِ ﻟَﻪُ ﺧَﻮَﺍﺹُّ
ﻭَﻣَﻨَﺎﻓِﻊُ ﻣُﺠَﺮَّﺑَﺔٌ ﻓَﻤَﺎ ﺍﻟﻈَّﻦُّ ﺑِﻜَﻼﻡِ ﺭَﺏِّ
ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦَ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﻓَﻀْﻠُﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﻛَﻼﻡٍ ﻛَﻔَﻀْﻞِ
ﺍﻟﻠﻪِ ﻋَﻠَﻰ ﺧَﻠْﻘِﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﻫُﻮَ ﺍﻟﺸِّﻔَﺎﺀُ ﺍﻟﺘَّﺎﻡُّ
ﻭَﺍﻟْﻌِﺼْﻤَﺔُ ﺍﻟﻨَّﺎﻓِﻌَﺔُ ﻭَﺍﻟﻨُّﻮْﺭُ ﺍﻟْﻬَﺎﺩِﻱْ ﻭَﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﺔُ
ﺍﻟﻌَﺎﻣَّﺔُ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﻟَﻮْ ﺃُﻧْﺰِﻝَ ﻋَﻠَﻰ ﺟَﺒَﻞٍ َﺗَﺼَﺪَّﻉَ ﻣِﻦْ
ﻋَﻈَﻤَﺘِﻪِ ﻭَﺟَﻼﻟَﺘِﻪِ ﻗَﺎﻝَ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻭَﻧُﻨَﺰِّﻝُ ﻣِﻦَ
ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺎﺀٌ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔٌ ﻟﻠﻤﺆﻣﻨﻴﻦ
‏[ ﺍﻹﺳﺮﺍﺀ : 82 ‏] ﻭَ ﻣِﻦْ ﻫَﺎ ﻫُﻨَﺎ ﻟِﺒَﻴَﺎﻥِ
ﺍﻟْﺠِﻨْﺲِ ﻻَ ﻟِﻠﺘَّﺒْﻌِﻴْﺾِ ﻫَﺬَﺍ ﺃَﺻَﺢُّ ﺍﻟْﻘَﻮْﻟَﻴْﻦِ.
‏( ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻘﻴﻢ، ﺯﺍﺩ ﺍﻟﻤﻌﺎﺩ ﻓﻲ ﻫﺪﻱ ﺧﻴﺮ
ﺍﻟﻌﺒﺎﺩ، 2/162 ).
“Dan telah dimaklumi bahwa
sebagian perkataan manusia
memiliki sekian banyak khasiat dan
aneka kemanfaatan yang dapat
dibuktikan. Apalagi ayat-ayat al-
Qur’an selaku firman Allah, Tuhan
semesta alam, yang keutamaannya
atas semua perkataan sama
dengan keutamaan Allah atas
semua makhluk-Nya. Tentu saja,
ayat-ayat al-Qur’an dapat
berfungsi sebagai penyembuh yang
sempurna, pelindung yang
bermanfaat dari segala
marabahaya, cahaya yang memberi
hidayah dan rahmat yang merata.
Dan andaikan al-Qur’an itu
diturunkan kepada gunung, niscaya
ia akan pecah karena
keagungannya. Allah telah
berfirman: “Dan kami turunkan dari
al-Qur’an suatu yang menjadi
penawar dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman.” (QS. al-Isra’:
82). Kata-kata “dari al-Qur’an”,
dalam ayat ini untuk menjelaskan
jenis, bukan bermakna sebagian
menurut pendapat yang paling
benar. (Ibn al-Qayyim, Zad al-
Ma’ad, 2/162).
Perhatikan, dalam pernyataan di
atas, Syaikh Ibnu Qayyimil
Jauziyyah menjelaskan bahwa
khasiat doa dan dzikir termasuk hal
yang dimaklumi di kalangan umat
Islam. Bagi yang tidak percaya
dengan khasiat tersebut, tangisilah
dirinya, karena telah menyimpang
dari kemakluman yang diakui
dalam agama.”
SOAL: “Dari mana untuk
mengetahui khasiat ayat al-Qur’an,
doa dan dzikir?”
JAWAB: “Sebagian dari hadits-
hadits Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam. Sebagian juga dari
pengalaman orang-orang shaleh
dan ilham yang diterima oleh para
auliya atau orang-orang yang
ma’rifat kepada Allah. Hal ini
sebagaimana dijelaskan oleh al-
Hafizh as-Suyuthi dalam al-Itqan fi
‘Ulum al-Qur’an.”
SOAL: “Apakah kepercayaan
terhadap khasiat yang diperoleh
dari kaum para auliya dan orang-
orang shaleh tidak merusak akidah
Islam.”
JAWAB: “Tidak merusak. Bahkan
mempercayai khasiat yang
diperoleh dari pengalaman dan
ilham para auliya dan orang shaleh
termasuk bagian dari akidah umat
Islam. Hal ini sebagaimana
dijelaskan oleh Syaikh Ibnu
Taimiyah dalam al-‘Aqidah al-
Wasithiyyah.”
SOAL: “Siapa dari kalangan ulama
yang menganjurkan doa akhir
tahun dan awal tahun?”
JAWAB: “Ya banyak sekali,
terutama ulama Timur Tengah dan
seluruh dunia. Bisa Anda baca
dalam kitab Kanz al-Najah wa al-
Surur fi al-Ad’iyah al-Ma’tsurah
allati Tasyrahu al-Shudur, karya
Syaikh Abdul Hamid bin
Muhammad Ali Qudus al-Makki al-
Syafi’i, (1277-1335 H).”
Wallahu a’lam.

SYAIR OBAT MATA

OBAT SAKIT MATA

Didalam kitab Al-Bajuri  ‘ala fathun qarib pada juz II halaman 176 disebutkan bahwa :

“Barangsiapa yang menghafal 2 bait dibawah ini niscaya ia tidak akan terkena penyakit mata (INSYAALLAH) selama-lamanya”

يا ناظري بيعقوب اعيذ كما *بما استعاذبه اذ مسه الكماد *

    قميص يوسوف اذ جاء البشيربه * بحق يعقوب اذهب ايها الرمد  *

( Ya Naazhirii bi Ya’quba u’izu kamaa * bimaa ista’aaaza bihi  iz massahul kamad )

( Qamiishun yuusufa iz jaa al basyiiru bihi * bihaqqi ya’quba izhab ayyuhar ramad )